Hallo sobat pembaca pelajaransmp.com, kali ini saya akan menjelaskan materi sistem koordinasi pada manusia, tujuan saya menulis artikel ini untuk membagikan wawasan atau berbagi ilmu dengan sobat-sobat semua, karena dalam dunia blogger saya termasuk orang baru atau newbie, jadi tolong di maklumi kalau penyusunan kata atau bahasa saya masih kaku, hehe.
Materi Sistem Koordinasi pada Manusia, Sistem Saraf, Sel Saraf, Susunan Saraf Manusia, Sistem Hormon, dan Kelainan Sistem Koordinasi IPA SMP Lengkap, Memang pada dasarnya saya sendiri sangat hobi dengan membaca dan menulis, untuk itu saya isi waktu luang saya untuk menulis di blog pelajaransmp.com, artikel ini sengaja saya ringkas dengan harapan semoga mudah di pahami dan di mengerti, semoga tidak mengecewakan dan selamat belajar.!
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA
A. Sistem Koordinasi
Sistem koordinasi, yaitu sistem yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar bekerja serasi dan sesuai dengan fungsinya. Dalam sistem koordinasi, diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinator dapat berlangsung, yaitu reseptor, konduktor, dan efektor.- Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan, yaitu alat indra.
- Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan, yaitu sel-sel saraf (neuron) yang membentuk sistem saraf.
- Efektor adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan yaitu otot dan kelenjar.
B. Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk direspon oleh tubuh. Fungsi sistem saraf adalah sebagai berikut :- Sebagai alat komunikasi dengan dunia luar, dengan cara bekerja sama dengan alat indra.
- Sebagai sistem yang mengendalikan alat-alat tubuh.
- Sebagai pusat pengendali tanggapan dan reaksi seperti kesadaran, kemauan, dan pikiran.
1. Sistem saraf pusat
Sistem saraf terdiri atas sel saraf (neuron) dan sel gila (neuroglia). Sel yang termasuk sel gila adalah sel schwann yang merupakan selaput pembungkus akson. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf digolongkan menjadi :
- Sel saraf sensorik, berfungsi mengantarkan rangsang dari penerima rangsang ke saraf pusat.
- Sel saraf motorik, berfungsi mengantarkan rangsang dari saraf pusat ke otot dan kelenjar.
- Sel saraf konektor, berfungsi sebagai penghubung antarneuron.
- Sel saraf ajustor, berfungsi sebagai penghubung neuron sensorik dan motorik di sumsum tulang belakang dan otak.
- Badan sel, berfungsi untuk mengelola rangsang, yaitu menerima rangsang dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
- Dendrit, berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
- Akson, merupakan penjuluran yang panjang dari badan sel yang di dalamnya terdapat selaput mielin dan nodus ranvier yang berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Susunan saraf pada manusia terdiri atas saraf pusat dan saraf tepi.
Sistem saraf pusat berfungsi sebagai pusat koordinasi. Susunan saraf pusat terdiri dari atas otak, sumsum lanjutan (medulla oblongata), da sumsum tulang belakang (medulla spinalis).
Otak berfungsi sebagai pusat pengatur segala kegiatan manusia. Bagian otak terdiri atas tiga bagian, yaitu :
- Otak besar (cerebrum), sebagai pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari.
- Otak tengah (meseucephalon), sebagai pusat refleksi atau pengendali kegiantan tubuh yang tidak disadari.
- Otak kecil (cerebelum), sebagai pengetur keseimbangan tubuh, koordinasi gerak, dan penghalusan gerak.
- Sumsum lanjutan (Medulla Oblogata), yaitu sumsum penghubung otak kecil dengan sumsum tulang belakang, Berfungsi sebagai pusat pengatur denyut jantung pernapasan, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, mutah, batuk, dan bersin.
- Sumsum tulang belakang (Medulla Spinalis), berada di dalam rongga ruas tulang belakang. Berfungsi sebagai pengantar impuls dari otak dan menuju otak, serta sebagai pusat gerak refleks kaki dan tangan.
2. Sistem saraf tepi
Sistem saraf tepi terdiri atas saraf-saraf dan ganglion yang ada di luar susunan saraf pusat. Penyudun saraf tepi adalah 12 pasang serabut saraf otak dan 31 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi terdiri atas :
- Sistem saraf somatis, berfungsi menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka.
- Sistem saraf otonom, berfungsi mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem daraf simpatik dan sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatk dan sistem saraf parasimpatik.
- Jalannya implus pada gerak sadar : Reseptor
saraf sensorik
otak besar area sensorik
otak besar area asosiasi
otak besar area motorik
saraf motorik
efektor.
- Jalannya implus pada gerak refleks yang berpusat di sumsum tulang belakang : Reseptor
saraf sensoris
sumsum tulang belakang
saraf motorik
efektor.
- Jalannya implus pada gerak refleks yang berpusat di sumsum lanjutan : Reseptor
saraf sensorik
sumsum lanjutan
saraf motorik
efektor.
- Jalannya implus pada gerak refleks yang berpusat di otak : Reseptor
saraf sensorik
otak
saraf motorik
efektor.
C. Sistem Hormon
Hormon merupakan zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu). Hormon berfungsi untuk mengatur keadaan tubuh dalam keseimbangan, reproduksi, metabolisme, dan tungkah laku. Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa kelenjar hormon, di antaranya sebagai berikut :Kelenjar hipofisis disebut juga kelenjar utama karena menghasilkan hormon yang mengatur kerja hormon lain. Kelenjar hipofisis terletak di daerah otak besar. Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis sebagai berikut :
- Hormon ganodotropin, berfungsi mengatur kerja gonad (kelenjar kelamin).
- Hormon tiritropin, berfungsi merangsang sekresi kelenjar anak ginjal.
- Hormon somatrotopin, berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tubuh.
- Hormon prolaktin, berfungsi memengaruhi kelenjar mamae untuk menghasilkan cairan susu.
- ADH, berfungsi untuk meningkatkan daya serap air di ginjal.
- Oksitosin, berfungsi untuk meningkatkan kontraksi otot polos.
Kelenjar tiroid terletak di bawah pangkal tenggorokan atau jakun sehingga disebut juga kelenjar gondok, terdiri atas dua belahan yang saling berkaitan. Pembengkakan kelenjar tiroid (kelenjar gondok) disebabkan kekurangan mineral iodium. Hormon yang menghasilkan oleh kelenjar tiroid sebagai berikut :
- Hormon tiroksin, berfungsi meningkatkan metabolisme energi, memengaruhi perkembangan mental, dan memengaruhi pertumbuhan tubuh. kekurangan hormin tiroksin dapat menyebabkan tubuh menjadi kerdil. Sedangkan kelebihan hormon tiroksin dapat menyebabkan penyakit basedow.
- Hormon kalsitonin, berfungsi mencegah pengeroposan tulang dan menurunkan kadar kalsium dalam plasma darah. Kekurangan sekresi kalsitonin dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis (pengeroposan tulang).
Kelenjar paratiroid terletak di dekat gondok sehingga disebut juga kelenjar anak gondok, berjumlah sepasang dan berbentuk oval. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid yang berfungsi meningkatkan kadar zat kapur (kalsium) dalam plasma darah.
Kelenjar adrenal atau disebut juga kelenjar anak ginjal terletak di bagian atas ginjal. Terdiri atas bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medulla). Kelenjar dibagian korteks ginjal menghasilkan beberapa hormon, yaitu :
- Hormon aldosteron, berfungsi meningkatkan daya serap ion natrium di ginjal.
- Hormon kortison, berfungsi meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
- Hormon androgen, berfungsi sebagai bahan baku testosteron.
Kelenjar pankreas atau disebut kelenjar langerhans memiliki pulai-pulau langerhans yang menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
- Hormon insulin, berfungsi menurunkan glukosa darah dan mengaktifka enzim yang mengubah glukosa menjadi glikogen.
- Hormon glukagon, berfungsi menungkatkan glukosa darah.
Kelenjar kelamin atau disebut juga kelenjar gonad, terdiri atas dua jenis yaitu kelenjar kelamin pria dan kelenjar kelamin wanita.
- Kelenjar kelamin pria, menghasilkan hormon testosteron dan sperma.
- Kelenjar kelamin wanita, menghasilkan hormon estrogen.
D. Kelainan pada Sistem Koordinasi
- Stroke, yaitu kematian sel-sel otak yang disertai kematian fungsinya karena terganggunya aliran darah di otak. troke seringkali terjadi akibat tekanan darah tinggi yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah diotak.
- Tumor otak, disebabkan karena adanya pertumbuhan liar dari sel-sel saraf maupun jaringan penyongkongnya.
- Parkinson, yaitu penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya dopamin, sehingga menimbulkan gejala gemetar tangan, sulit bergerak dan kekuatan otot.